Minggu, 05 Januari 2014

Laporan Praktikum Biologi Tentang Ekosistem




Disusun Oleh:
Shodiq Farkhan Wijayanto
X.1 (24)


BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
      Pada dasarnya meneliti sebuah ekosistem tidak mudah yang dibayangkan. Melakukan penelitian sebuah ekosistem itu butuh kesabaran dan ketelitian yang luar biasa. Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam ekosistem banyak berbagai tumbuhan maupun hewan. Serta didukung oleh factor abiotik, seperti: suhu, sinar matahari, air, tanah dan batu, garam, iklim. Sedangkan factor biotic, seperti: individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan bioma.

B. Rumusan Masalah
  1. Apa yang dimaksud dengan ekosistem?
  2. Apa saja komponen penyusun ekosistem?
  3. Meliputi apa saja kebergantungan itu?
  4. Sebutkan tipe ekosistem!

C. Tujuan
  1. Mendeskripsikan ekosistem
  2. Mendeskripsikan komponen penyusun ekosistem
  3. Mendeskripsikan kebergantungan
  4. Mendeskripsikan tipe ekosistem

D. Manfaat
          Penulisan karya ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan minat baca bagi kalangan pelajar, umum maupun penulis sendiri.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannyaEkosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga mempengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan pada hipotesis Gaia, yaitu: "organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan sutu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer dan bumi sangat terkendali dan sangat berbeda dengan planet lain di tata surya.
B. Komponen Penyusun Ekosistem
  1. Komponen tak Hidup (abiotik)
Komponen abiotik yaitu komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya. Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang mempengaruhi distribusi organisme, yaitu:
a.       Suhu. Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
b.      Air. Ketrsediaan air mempengaruhi distribusi organisme. Organisme di gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun.
c.       Garam. konsentrasi garam mempengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.
d.      Cahaya matahari. Cahaya matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu. Cahaya matahari merupakan unsure vital yang dibutuhkan tumbuhan sebagai produsen dalam fotosintesis.
e.       Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah.
f.       Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area.    

  1. Komponen Hidup (biotic)
Komponen hidup (biotic) adalah komponen yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik hewan maupun tumbuhan. Dalam ekosistem tumbuhan berparan sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai decomposer. Komponen biotic juga meliputi tngkatan-tingkatan organisme yang meliputi individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer.

C.  Kebergantungan

Ø  Kebergantungan antar komponen biotik dapat terjadi melalui:

1. Rantai makanan, yaitu perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan dimakan dengan urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat trofi atau taraf trofi. Karena organisme pertama yang mampu menghasilkan zat makanan adalah tumbuhan maka tingkat trofi pertama selalu diduduki tumbuhan hijau atau produsen. Tingkat selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan pemakan tumbuhan yang biasa disebut konsumen primer. Hewan pemakan konsumen primer merupakan tingkat trofi ketiga, terdiri atas hewan-hewan karnivora.
2. Jaring- jaring makanan, yaitu rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring. Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap jenis makhluk hidup tidak hanya memakan satu jenis makhluk hidup lainnya.
Ø  Kebergantungan antara komponen biotik dan abiotik dapat terjadi melalui siklus materi, seperti:
1.      siklus karbon
2.      siklus air
3.      siklus nitrogen
4.      siklus sulfur
Siklus ini berfungsi untuk mencegah suatu entuk materi menumpuk pada suatu tempat. Ulah manusia telah membuat suatu sistem yang awalnya siklik menjadi nonsiklik, manusia cenderung mengganggu keseimbangan lingkungan.

D. Tipe  Ekosistem

Secara umum ada tiga macam tipe ekosistem, yaitu ekositem air, ekosisten darat yaitu:

a. Ekosistem Air (akuatik)

1)      Ekosistem air tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.

2)      Ekosistem air laut.
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25°C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi. Batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah disebut daerah termoklin.
3)      Ekosistem estuari.
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Ekosistem estuari memiliki produktivitas yang tinggi dan kaya akan nutrisi. Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan.
4)      Ekosistem pantai.
Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin. Tumbuhan yang hidup di ekosistem ini menjalar dan berdaun tebal.
5)      Ekosistem laut dalam.
Kedalamannya lebih dari 6.000 m. Biasanya terdapat lele laut dan ikan Taut yang dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen terdapat bakteri yang bersimbiosis dengan karangtertentu

b. Ekosistem Darat

1)      Hutan hujan tropis.
Terdapat di daerah tropik dan subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan 200-225 cm per tahun. Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.
2)      Sabana.
Sabana dari daerah tropik terdapat di wilayah dengan curah hujan 40 – 60 inci per tahun, tetapi temepratur dan kelembaban masih tergantung musim. Sabana yang terluas di dunia terdapat di Afrika; namun di Australia juga terdapat sabana yang luas. Hewan yang hidup di sabana antara lain serangga dan mamalia seperti zebra, singa, dan hyena.
3)      Padang rumput.
Terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular
4)      Gurun.
Terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri ekosistem gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, semut, ular, kadal, katak, kalajengking, dan beberapa hewan nokturnal lain.
5)      Hutan gugur.
Terdapat di daerah beriklim sedang. Ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak).


BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Alat dan Bahan
1.                                                            Kuadran
2.                                                            Kapas
3.                                                            Termometer ruang
4.                                                            Alat tulis



B.     Cara Kerja
Lakukan observasi dan pengamatan di lapangan sekolah serta kolam di belakang sekolah. Lengkapi table untuk mencatat data hasil pengamatan. Apabila masih ada hal lain untuk dicatat, tempatkan pada keterangan.
Carilah informasi lain melalui kajian pustaka sebagai pendukung! Buatlah kesimpulan


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengamatan

Macam
Lingkungan
Macam Komponen
Keterangan
Ragam Biotik
Ragam Abiotik

Hewan
Jumlah
Tumbuhan
Jumlah



1. Kolam
1. Bawal
Banyak
Talas
Banyak
Air
Batu
2. Lele
Banyak
Teratai
Banyak
Pasir
Tanah
3. Keong
Banyak
Bambu air
Banyak
Udara
S. Mthari
4. Nila
Banyak
Enceng gondok
Banyak
Kec. Angin
Sampah
5. Katak
2
Lompong
Banyak
Suhu

2. Padang Rumput
1. Semut
Banyak
Rumput
Banyak
Tanah
Air
2. Kutu
Banyak
Putri Malu
Banyak
Udara
Sampah
3. Belalang
3
Gulma
Banyak
Kec.
Angin
Pasir

4. Orong-orong
2
Krokot
Banyak
Sinar Mthari

5. Kupu
2


Suhu


Pertanyaan:

  1. Apakah keragaman lingkungan berpengaruh pada keragaman komponen penyusunnya?
Ya, karena keterkaitan antara komponen biotok dan abiotik sangat erat. Biasanya komponen biotic memerlukan penyesuaian terhadap komponen abiotik (lingkungannya) dan saling mempengaruhi. Contoh: Ikan memerlukan air untuk tempat hidupnya.
  1. Apakah setiap komponen memiliki fungsi tertentu?
Ya, misalnya saja udara berfungsi untuk bernafas bagi manusia, hewan, dan berfotosintesis untuk tumbuhan.

      Kesimpulan:
      Keberagaman komponen abiotik sangat mempengaruhi kelangsungan hidup komponen biotic, karena keterkaitan kebutuhan dan fungsi komponen tersebut.
     


Pengukuran


  • Kecepatan Angin

Pengukuran 1
Kecepatan = jarak:waktu
                  = 2,16m:396s
                  = 0,0058 m/s
Pengukuran 2
Kecepatan = jarak:waktu
                  = 2,7m:331s
                  = 0,0081m/s
Pengukuran 3
Kecepatan = jarak:waktu

                   = 2,3m:224s
                   = 0,0103m/s


BAB V
PENUTUP


KESIMPULAN

          Keberagaman komponen abiotik sangat berpengaruh terhadap komponen biotik, karena di dalam komponen abiotik seperti air, suhu, sinar matahari, tanah, maka komponen yang ada di komponen biotic tidak bias hidup. Misal ikan yang tempat hidupnya hanya di air.

DAFTAR PUSTAKA





0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 Farkhan Home
Read more: http://ilmu212.blogspot.com/2014/01/cara-membuat-sumber-link-otomatis-saat.html#ixzz2r0c7aDqz